Sabtu, 23 Juni 2012

DO`A PARA MUJAHID

Sabtu, 3 Sya'ban 1433 H / 23 Juni 2012

Doa untuk umat Islam yang tertindas di seluruh dunia

Muhib Al-Majdi – Kamis, 15 Maret 2012 23:45:02
(Arrahmah.com) – Sebagai bentuk solidaritas iman dan jihad untuk kaum muslimin di Suriah, Yaman, Somalia, Afghanistan, Irak, Kashmir, dan seluruh dunia secara umum, berikut ini kita tuliskan doa untuk mereka. Lebih utama apabila doa ini dibaca sebagai qunut nazilah dalah shalat lima waktu. Semoga bisa diamalkan dan bermanfaat bagi semua umat Islam.
اَللَّهُمَّ احْقَنْ دِمَاءَ الْمُسْلِمِينَ فِي شَتـَّّى بِقَاعِ اْلأَرْضِ
اَللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ عِزًّا وَتَمْكِينًا وَنَصْرًا لِلْمُجَاهِدِينَ مُبْينًا
اَللَّهُمَّ كُنْ مَعَهُمْ وَلَهُمْ وَانْصُرْهُمْ وَقَوِّهِمْ
اَللَّهُمَّ سَدِّدْ رَأْيَهُمْ وَصَوِّبْ رَمْيَهُمْ وَسِهَامَهُمْ
وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ وَأَصْلِحِ اللَّهُمَّ قُلُوبَهُمْ
Ya Allah, tahanlah darah kaum muslimin di seluruh penjuru dunia (dari ditumpahkan oleh musuh-musuh Islam)
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kejayaan, kekuasaan, dan kemenangan yang nyata untuk mujahidin
Ya Allah, bersamalah mereka, belalah mereka, menangkanlah mereka, dan kuatkanlah mereka
Ya Allah, luruskanlah pendapat mereka, tepatkanlah tembakan dan anak panah mereka
Satukanlah kalimat mereka dan perbaikilah hati mereka
اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِأَعْدَائِهِمْ اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِأَعْدَائِهِمْ اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِأَعْدَائِهِمْ
اَللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اَللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اَللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ
وَشَتـِّتْ شَمْلَهُمْ وَأَضْعِفْ شَوْكَتَهُمْ وَاقْذِفِ الرُّعْبَ فِي قُلُوبِهِمْ
Ya Allah, hancurkanlah musuh-musuh mujahidin 3x
Ya Allah, pecah-belahlah persatuan mereka 3x
cerai-beraikanlah perkumpulan mereka, lemahkanlah kekuatan mereka, dan campakkanlah rasa takut ke dalam hati mereka
اَللَّهُمَّ إِلَيْكَ نَشْكُو ظُلْمَ النـَّصَارَى الْحَاقِدِينَ وَفُجُورَ الْيَهُودِ الْمُلاَعِينَ وَتَسَلُّّــّط النــُّصَيْرِيِّينَ وَالرَّوَافِضِ الْمُجْرِمِينَ
 أَعْدَاءِ الدِّينِ مِنَ الْمُنَافِقِينَ وَالْعُمَلاَءِ وَالظّــّالِمِينَ
اَللَّهُمَّ سَلـِّطْ عَلَيْهِمْ يَدًا مِنْ الْحَقِّ حَاصِدَةً تَرْفَعُ عَنَّا ذُلَّـّنَا
وَتُعِيدُ لَنَا عِزَّناَ
وَتُسْقِطُ بِهَا عَدُوَّنَا
اَللَّهُمَّ لاَ تُبْقِ لَهُمْ رَايَةً
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ لِمَنْ خَلْفَهُمْ آيَةً
Ya Allah, kami mengadukan kepada-Mu kezaliman orang-orang Nasrani yang mendengaki, kejahatan orang-orang Yahudi yang terlaknat, penindasan orang-orang Nushairiyah dan Rafidhah yang durjana
Juga musuh-musuh agama Islam dari kalangan orang-orang munafik, antek-antek kafir, dan orang-orang zalim
Ya Allah, kuasakanlah atas diri mereka tangan kebenaran yang menghilangkan kehinaan kami, mengembalikan kemuliaan kami, dan menjatuhkan musuh kami
Ya Allah, janganlah Engkau sisakan satu panji pun bagi musuh-musuh kami
Jadikanlah mereka sebagai pelajaran bagi orang-orang sepeninggal mereka
اَللَّهُمَّ فُكَّ أَسْرَ إِخْوَانِنَا اْلمَأْسُورِينَ عُمُومًا وَقَادَتِنَا وَتِيجَانِ رُؤُوسِنَا خُصُوصًا
اَللَّهُمَّ أَحْسِنْ خَلاَصَهُمْ وَشُدَّ أَزْرَهُمْ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى إِيمَانِهِمْ
اَللَّهُمَّ اجْعَلِ التَــّمْكِينَ لَهُمْ
اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِمَنْ يُعَذِّبُوهُمْ اللَّهُمَّ خُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيزٍ مُقْتَدِرٍ
Ya Allah, bebaskanlah secara umum saudara-saudara kami yang ditawan, dan secara khusus bebaskanlah para komandan dan pemimpin kami
Ya Allah, mudahkanlah pembebasan mereka, kuatkanlah kekuatan mereka, dan teguhkanlah iman mereka
Ya Allah, karuniakanlah kekuasaan kepada mereka
Ya Allah, hukumlah orang-orang yang menyiksa mereka, balaslah kebiadaban mereka, wahai Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Berkuasa
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ تَدْبِيرَ أَعْدَائِنَا تَدْمِيرًا لَهُمْ وَمَكْرَهُمْ مَكْرًا بِهِمْ
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
يَا سَمِيعَ الدُّعَاءِ
يَا قَرِيبُ يَا مُجِيبُ
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّومَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ نَسْأَلُكَ أَنْ تُنْقِذَ اْلأَقْصَى مِنْ قَبْضَةِ اْليَهُودِ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ
اَللَّهُمَّ خَلِّصْهُ مِنْ كُلِّ كَافِرٍ جَحُودٍ اللَّهُمَّ أَقِرْ عُيُونَنَا بِهِ
وَبِهَزِيمَةِ الْيَهُودِ الْحَاقِدِينَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ مِنَ الْمُجْرِمِينَ مِنْ أَبْنَاءِ جِلْدَتِنَا
Ya Allah, jadikanlah perencanaan musuh-musuh kami sebagai kehancuran bagi mereka
dan tipu daya mereka menimpa mereka sendiri
Wahai Allah Yang Maha Hidup lagi Maha berdiri sendiri
Wahai Allah pemiliki kemuliaan dan keagungan
Wahai Allah Yang Maha mendengar doa
Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan
Ya Allah Yang Maha hidup lagi Maha mengurus langit dan bumi
Kami memohon kepada-Mu, selamatkanlah Al-Aqsha dari cengkeraman orang-orang Yahudi dan antek-antek mereka
Selamatkanlah Al-Aqsha dari setiap orang kafir yang mendustakan dien-Mu
Tentramkanlah kami dengan terbebasnya Al-Aqsha
Dan kekalahan orang-orang Yahudi dan antek-anteknya dari kalangan bangsa kami
kekurangan kami, pembantu
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا فِي بِلاَدِ الشــّامِ وَفِي اْليَمَنِ وَالصُــّومَالِ وَكُلِّ مَكَانٍ
اَللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالنـَّصَارَى الْحاَقِدِينَ وَالْيَهُودِ اْلمُجْرِمِينَ وَأَعْدَائِكَ أَعْدَاءِ الدِّينِ مِنْ عُمَلاَئِهِمْ يَا رَبَّ اْلعَالَمِينَ
اَللَّهُمَّ أَحْصِهِمْ عَدَدًا وَاقْتُلْهُمْ بَدَدًا وَلاَ تُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
اَللَّهُمَّ كُنْ مَعَ إِخْوَانِنَا اْلمُجَاهِدِينَ كُنْ لَهُمْ عَونًا مُعِينًا وَنَاصِرًا وَنَصِيرًا
اَللَّهُمَّ ارْحَمْ شُهَدَاءَنَا وَاشْفِ مَرْضَانَا وَدَاو ِ جَرْحَانَا
وَفُكَّ قَيْدَ أَسْرَانَا
 وَفُكَّ قَيْدَ أَسْرَانَا
وَفُكَّ قَيْدَ أَسْرَانَا
وَاجْبُرْ كَسْرَناَ وَاسْتُرْ عَيْبَنَا وَاغْفِرْ ذَنْبَنَا وَتَقَبـَّلْ دُعَاءَنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Ya Allah, berikanlah kemenangan kepada saudara-saudara kami di negeri Syam, Yaman, Somalia, dan di semua tempat
Ya Allah, hancurkanlah orang-orang Nasrani yang mendengki, orang-orang Yahudi yang durjana, dan musuh-musuh-Mu musuh-musuh agama Islam dan antek-antek mereka, wahai Rabb seluruh alam
Ya Allah, hitunglah jumlah mereka, bunuhlah mereka tercerai-berai, dan janganlah Engkau sisakan seorang pun di antara mereka
Ya Allah, bersamalah sauada-saudara kami para mujahidin, limpahkanlah pertolongan, bantuan, dan kemenangan kepada mereka
Ya Allah, kasih sayangilah para syuhada' di antara kami, sembuhkan orang-orang yang sakit di antara kami, sembuhkanlah orang-orang yang terluka di antara mereka, dan bebaskanlah orang-orang yang tertawan di antara kami
Pulihkanlah kelemahan kami, tutupilah aib kami, ampunilah dosa kami, dan terimalah doa kami, Wahai Dzat Yang paling pengasih
اَللَّهُمَّ عَلَيكَ بِالْمُنَافِقِينَ وَالْعُمَلاَءِ وَأَعْدَاءِ الدِّينِ
اَللَّهُمَّ طَهِـّْر صُفُوفَنَا مِنَ اْلمُنَافِقِينَ وَالْعُمَلاَءِ
Ya Allah, hancurkanlah orang-orang munafik, antek-anteknya, dan musuh-musuh agama
Ya Allah, bersihkanlah barisan kami dari orang-orang munafik dan antek-anteknya
اللَّهُــمَّ آمـــين اللَّهُــمَّ آمـــين اللَّهُــمَّ آمـــين اللَّهُــمَّ آمـــين
وصلِّ اَللَّهُمَّ وسلـّم على إمام المجاهدين وقائد الغرّ المحجـّلين وعلى آله وصحبه أجمعين
Ya Allah, kabulkanlah, kabulkanlah, kabulkanlah
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada pemimpin mujahidin dan komandan orang-orang yang wajahnya bercahaya di hari akhir, juga kepada keluarganya dan seluruh sahabatnya
(muhib al-majdi/arrahmah.com)

Sabtu, 3 Sya'ban 1433 H / 23 Juni 2012

Doa yang komprehensif untuk kebaikan seluruh umat Islam

Muhib Al-Majdi – Jum'at, 1 Juni 2012 13:21:32
(Arrahmah.com) – Di antara sifat malaikat adalah senantiasa bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, dan berdzikir kepada Allah tanpa pernah mengenal lelah. Selain itu, malaikat senantiasa mendoakan kebaikan untuk orang-orang mukmin.
Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengisahkan doa para malaikat pemikul ‘Arsy dan para malaikat di sekitar ‘Arsy untuk orang-orang mukmin di bumi. Mereka berdoa,
رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ (7) رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (8) وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (9)
"Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala!
Ya Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan anak keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu, maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar." (QS. Al-Mu'min [40]: 7-9)
Dalam ayat-ayat yang mulia di atas, para malaikat yang memiliki kedudukan mulia dan didekatkan kepada Allah (muqarrabun) berdoa kepada Allah dengan memuji dan mengagungkan kesempurnaan ilmu dan keluasaan rahmat Allah. Rahmat Allah lebih luas dari dosa-dosa orang mukmin dan ilmu Allah meliputi semua lintasan pikiran, gerak hati, ucapan, perbuatan, diam dan gerak mereka.
Para malaikat memohon kepada Allah agar mengaruniakan empat hal kepada orang-orang mukmin di muka bumi, yaitu:
  • Ampunan bagi orang-orang mukmin yang bertaubat dan mengikuti jalan Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
     
  • Perlindungan bagi orang-orang mukmin dari siksa api neraka.
     
  • Permohonan memasukkan orang-orang mukmin, orang tua mereka, istri-istri mereka, dan anak-anak mereka yang shalih ke dalam surga Adn.
     
  • Menjauhkan mereka dari perbuatan-perbuatan buruk di dunia. Siapa menjauhi perbuatan buruk di dunia, niscaya Allah akan melindunginya dari balasan yang buruk pada hari kiamat.
(Tafsir Ibnu Katsir, 7/131-132)
Saudaraku seiman dan seislam, sudah selayaknya apabila kita sering membaca doa yang agung ini. Insya Allah, dengan mendoakan kebaikan bagi orang-orang beriman, niscaya kita akan mendapatkan balasan yang setimpal.
(muhib almajdi/arrahmah.com)

Sabtu, 3 Sya'ban 1433 H / 23 Juni 2012

Keutamaan mendoakan kebaikan untuk sesama muslim tanpa sepengetahuannya

Muhib Al-Majdi – Jum'at, 15 Juni 2012 06:25:09
(Arrahmah.com) – Salah satu tanda eratnya persaudaraan dengan sesama muslim adalah mendoakan muslim lainnya yang tidak berada di hadapannya, atau tanpa sepengetahuannya. Saat seorang muslim mendoakan muslim lainnya yang berada jauh dari tempatnya, tanpa sepengetahuannya, dengan doa-doa yang baik, niscaya doa tersebut akan dikabulkan Allah dan doa tersebut juga akan mencakup orang yang membacanya sendiri.
عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ: " دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ "
Dari Ummu Darda' dan Abu Darda' Radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, "Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa." (HR. Muslim no. 2733, Abu Daud no. 1534, Ibnu Majah no.  2895 dan Ahmad no. 21708)
Hadits ini merupakan sebuah modal berharga bagi kita untuk banyak mendoakan kebaikan bagi saudara-saudara muslim lainnya. Selain mendapatkan pahala mendoakan mereka, kita juga akan mendapatkan kebaikan dari doa yang kita panjatkan tersebut. Mendoakan kebaikan untuk sesama muslim sama halnya dengan mendoakan kebaikan untuk diri kita sendiri, sebagaimana dijelaskan di akhir hadits di atas. Malaikat mengamini doa kita dan Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam menjamin bahwa Allah Ta'ala akan mengabulkannya.
Sabtu, 3 Sya'ban 1433 H / 23 Juni 2012

Doa perlindungan terbaik dan terlengkap

Muhib Al-Majdi – Jum'at, 17 Februari 2012 09:58:00
(Arrahmah.com) – Begitu sayangnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya, sehingga beliau mengajari mereka banyak doa perlindungan yang lengkap dari segala keburukan. Dengan doa-doa perlindungan tersebut, seorang muslim tidak perlu khawatir lagi dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan kehidupan.
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa berikut ini:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ، وَعَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ عَنِّي خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّ قَلْبِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ»
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan usia jompo, perbuatan dosa dan hutang, fitnah kubur dan azab kubur, fitnah neraka dan azab neraka, keburukan fitnah kekayaan; aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kemiskinan dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Masih Dajjal.
Ya Allah, cuci bersihlah kesalahan-kesalahanku dengan es dan embun. Bersihkanlah hatiku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan kain yang putih dari kotoran. Dan jauhkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan jarak antara timur dan barat." (HR. Bukhari: Kitab ad-da'awat no. 6368 dan Muslim: Kitab adz-dzikr no. 589)

Sabtu, 3 Sya'ban 1433 H / 23 Juni 2012

Rahasia doa yang paling baik dan paling utama

Muhib Al-Majdi – Selasa, 27 Desember 2011 11:56:59
(Arrahmah.com) – Manusia memiliki fitrah cinta harta, anak, istri, dan kenikmatan hidup dunia. Jika bisa memilih, manusia lebih senang bergelimang harta, anak, dan istri daripada hidup miskin, banyak hutang, dan kesusahan. Islam sendiri memperbolehkan umatnya untuk memohon kepada Allah banyak harta, anak, istri, dan kenikmatan hidup duniawi lainnya.
Nabi SAW sendiri pernah mendoakan para sahabat agar dikaruniai banyak anak, kekayaan, panjang umur, banyak ilmu, dan kenikmatan hidup dunia maupun akhirat lainnya. Nabi SAW juga memohon kepada Allah SWT kemenangan dalam peperangan-peperangan yang beliau terjuni. Beliau SAW juga memohon banyak perkara dunia dan akhirat, dan hal itu disebutkan dalam hadits-hadits shahih.
Doa agar dikaruniai banyak harta dan anak adalah hal yang disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ : (( دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَمَا هُوَ إِلا أَنَا وَأُمِّي وَأُمُّ حَرَامٍ خَالَتِي فَقَالَ : قُومُوا فَلأُصَلِّيَ بِكُمْ ، فِي غَيْرِ وَقْتِ صَلاةٍ ، فَصَلَّى بِنَا ، ثُمَّ دَعَا لَنَا أَهْلَ الْبَيْتِ بِكُلِّ خَيْرٍ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، فَقَالَتْ أُمِّي : يَا رَسُولَ اللَّهِ خُوَيْدِمُكَ ادْعُ اللَّهَ لَهُ ، قَالَ : فَدَعَا لِي بِكُلِّ خَيْرٍ وَكَانَ فِي آخِرِ مَا دَعَا لِي بِهِ أَنْ قَالَ : اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيهِ ))
Dari Anas bin Malik RA berkata: "Nabi SAW mengunjungi rumah kami, dan saat itu yang berada di rumah hanyalah saya, ibuku, dan bibiku Ummu Haram. Beliau SAW bersabda: "Shalatlah kalian, aku akan memimpin kalian shalat!" Saat itu bukanlah waktu untuk melaksanakan shalat wajib. Maka beliau mengimami kami (shalat sunah), kemudian beliau mendoakan untuk kami sekeluarga seluruh kebaikan di dunia dan akhirat.
Ibuku berkata: "Wahai Rasulullah, pembantu cilikmu ini, berdoalah kepada Allah untuk kebaikannya!" Maka Nabi SAW mendoakan untukku semua bentuk kebaikan. Di akhir doanya, beliau SAW berdoa: "Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan anaknya, dan berkahilah untuknya!" (HR. Bukhari no, 6203, Muslim no. 1055, Tirmidzi no. 217, Nasai no. 859, dan Abu Daud no. 517)

Berdoa agar dijadikan orang yang banyak ilmu juga disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : (( ضَمَّنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ اللَّهُمَّ عَلِّمْهُ الْكِتَابَ ))
Dari Ibnu Abbas RA berkata: "Rasulullah SAW merangkul saya dan berdoa ‘Ya Allah, ajarkanlah kepadanya Al-Kitab (Al-Qur'an)." (HR. Bukhari no. 75, Muslim no. 4526, dan Tirmidzi no. 3760)

Berdoa agar mata pencahariannya diberkahi juga disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (( اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُمْ فِي مِكْيَالِهِمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِي صَاعِهِمْ وَمُدِّهِمْ يَعْنِي أَهْلَ الْمَدِينَةِ ))
Dari Anas bin Malik RA bahwasanya Rasulullah SAW berdoa: "Ya Allah, berkahilah bagi penduduk Madinah timbangan mereka! Berkahilah bagi penduduk Madinah sha' (takaran sebanyak empat tangkupan dua telapak tangan orang dewasa, sekitar 2,5 kg) dan mud (takaran sebanyak tangkupan dua telapak tangan orang dewasa, sekitar 6 ons) mereka!" (HR. Bukhari no. 2130)

Dalam hadits shahih juga disebutkan kebolehan mengharapkan panjang umur dan kelapangan rizki:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : (( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ))
Dari Anas bin Malik RA berkata: "Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa senang apabila rizkinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan, maka hendaklah ia menyambung tali kekerabatan." (HR. Bukhari no. 2067, Muslim no. 4638, dan Abu Daud no. 1443)

***

Sekalipun seorang muslim boleh berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniai banyak harta, anak, istri, suami, dan kenikmatan hidup duniawi lainnya; Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk memohon kepada Allah SWT permohonan yang lebih utama dan mulia daripada semua kenikmatan duniawi tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh hadits yang shahih:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : (( قَالَتْ أُمُّ حَبِيبَةَ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "اللَّهُمَّ أَمْتِعْنِي بِزَوْجِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَبِأَبِي أَبِي سُفْيَانَ ، وَبِأَخِي مُعَاوِيَةَ" ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَدْ سَأَلْتِ اللَّهَ لآجَالٍ مَضْرُوبَةٍ ، وَأَيَّامٍ مَعْدُودَةٍ ، وَأَرْزَاقٍ مَقْسُومَةٍ ، لَنْ يُعَجِّلَ شَيْئًا قَبْلَ حِلِّهِ ، أَوْ يُؤَخِّرَ شَيْئًا عَنْ حِلِّهِ ، وَلَوْ كُنْتِ سَأَلْتِ اللَّهَ أَنْ يُعِيذَكِ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ أَوْ عَذَابٍ فِي الْقَبْرِ كَانَ خَيْرًا وَأَفْضَلَ ))
Dari Abdullah bin Mas'ud RA berkata: "Ummu Habibah RA istri Nabi SAW pernah berdoa: "Ya Allah, berilah aku kebahagiaan dengan suamiku Rasulullah SAW, bapakku Abu Sufyan, dan saudaraku Mu'awiyah." Maka Nabi SAW menegurnya: "Engkau telah memohon kepada Allah waktu-waktu (usia) yang telah ditetapkan, hari-hari yang telah ditentukan, dan rizki-rizki yang telah dibagi. Allah SWT sekali-kali tidak akan menyegerakan sesuatu hal sebelum waktunya tiba dan Allah sekali-kali tidak akan menunda sesuatu jika telah tiba waktunya yang telah ditetapkan. Jika engkau meminta kepada Allah SWT agar Allah melindungimu dari adzab neraka atau adzab kubur, maka hal itu lebih baik dan lebih utama bagimu."
(HR. Muslim no. 4814 dan Ahmad no. 3517)

Nabi SAW mengutamakan untuk dirinya sendiri dan anggota keluarganya kebaikan akhirat atas kebaikan duniawi, meskipun memohon kedua kebaikan tersebut sama-sama disyariatkan dalam Islam. Apalah nilainya banyak harta, anak, istri, dan fasilitas hidup duniawi lainnya jika di akhirat tidak selamat dari adzab kubur dan adzab neraka? Jika selamat dari adzab kubur dan adzab neraka, niscaya semua kesusahan hidup di dunia tidak akan ada rasanya sedikit pun di akhirat. Semuanya terasa ringan, bahkan tidak terasa dan teringat sedikit pun.
Di sinilah rahasia kebahagiaan hidup yang sesungguhnya. Oleh karenanya, Nabi SAW menasehati istrinya bahwa selamat di alam kubur dan alam akhirat itu ‘lebih utama dan lebih baik' dari nikmat suami yang shalih (sekalipun suami itu Rasulullah SAW, makhluk yang paling mulia dan dicintai oleh Allah SWT), orang tua yang shalih, dan saudara kandung yang shalih.
Dalam hadits shahih dijelaskan bahwa ketika istri-istri Nabi SAW meminta tambahan uang belanja dapur, Nabi SAW memberi sanksi mereka dengan tidur di ‘ruang sekretariat' masjid selama satu bulan penuh, tanpa tidur di rumah para istri beliau. Hal itu sampai menimbulkan rumor bahwa Nabi SAW menceraikan istri-istri beliau. Untuk memastikan kebenaran berita tersebut, sahabat Umar bin Khathab RA meminta izin untuk menemui Nabi SAW. Umar RA bercerita:
"Saya masuk ke ruangan Rasulullah SAW. Beliau saat itu sedang berbaring di atas sebuah tikar, maka saya duduk. Beliau merapatkan syal beliau, dan beliau tidak mengenakan selimut apapun selain syal tersebut. Ternyata anyaman tikar itu membekas pada lambung beliau. Pandangan mataku tertuju kepada lemari Rasulullah SAW. Di dalam lemari itu saya hanya mendapati tepung gandum sebanyak kira-kira satu sha'. Di pojok ruangan, saya juga melihat tepung gandum dalam bakul anyaman daun. Ada juga kulit yang telah disamak, digantung di dinding. Maka meneteslah air mataku.
Rasulullah SAW bertanya, "Kenapa engkau menanggis, wahai Ibnu Khathab?" Aku menjawab, "Wahai nabi Allah, bagaimana saya tidak menangis sedangkan anyaman tikar ini membekas di kulit Anda. Di lemari Anda, saya hanya melihat tepung gandum ini. Padahal Kaisar Romawwi dan Kisra Persia hidup bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai. Anda adalah Rasul Allah dan makhluk pilihan-Nya, namun lemari Anda seperti ini."
Maka Rasulullah SAW menjawab,
يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أَلا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَنَا الآخِرَةُ وَلَهُمْ الدُّنْيَا ، قُلْتُ : بَلَى
"Wahai Ibnu Khathab, apakah engkau tidak rela jika bagian kita adalah kenikmatan akhirat dan bagian mereka adalah kenikmatan dunia?"
Saya menjawab, "Tentu saya rela." (HR. Muslim no. 2704, juga diriwayatkan oleh Bukhari dan lain-lain dengan lafal yang mirip)
Dalam hadits yang lain dijelaskan:


وعَنْ عَائِشَة رضي الله عنها قالت : (( دَخَلَتْ عَلَيَّ اِمْرَأَة فَرَأَتْ فِرَاش النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبَاءَة مَثْنِيَّة ، فَبَعَثَتْ إِلَيَّ بِفِرَاشٍ حَشْوه صُوف ، فَدَخَلَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَآهُ فَقَالَ : رُدِّيهِ يَا عَائِشَة ، وَاَللَّه لَوْ شِئْتُ أَجْرَى اللَّه مَعِي جِبَال الذَّهَب وَالْفِضَّة ))
Dari Aisyah RA berkata: "Seorang wanita bertamu ke rumahku, maka ia melihat kasur Rasulullah SAW terbuat dari kain yang dibelah dua. Maka ia mengirimkan kepadaku sebuah kasur yang berisikan bulu domba. Suatu ketika Rasulullah SAW masuk ke rumahku dan melihat kasur hadiah yang empuk tersebut, maka beliau SAW bersabda: "Kembalikanlah kasur empuk itu, wahai Aisyah. Demi Allah, jika aku mau, niscaya Allah akan menggelontorkan kepadaku gunung emas dan perak." (HR. Al-Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwah dan Abu Syaikh dalam ats-Tsawab. Hadits ini dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib. Hadits ini memiliki banyak hadits penguat dengan lafal yang mirip)

Saudaraku yang tercinta, muslimin dan muslimat…
Jika Anda memohon kepada Allah SWT limpahan nikmat berupa kelapangan harta, anak shalih, istri shalihat atau suami shalih, kesehatan, kepandaian, dan beragam kenikmatan duniawi lainnya…
Janganlah Anda lupa untuk memohon kepada Allah SWT nikmat yang lebih agung dan lebih utama…
Itulah nikmat akhirat, yaitu keselamatan dari siksa kubur dan siksa neraka….
Semoga Allah SWT menyelamatkan kita semua dari kedua siksa akhirat tersebut.

Wallahu a'lam bish-shawab

Sabtu, 3 Sya'ban 1433 H / 23 Juni 2012

Perbanyak bacaan shalawat atas Nabi Muhammad SAW di hari Jum’at

Muhib Al-Majdi – Jum'at, 30 Maret 2012 12:00:42
(Arrahmah.com) – Salah satu amalan utama di hari Jum'at adalah memperbanyak pembacaan shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Shalawat atas Nabi SAW memiliki banyak keutamaan dan pahala yang agung. Berikut ini sebagian hadits yang menjelaskannya.
عَنْ أَوْسِ بْنِ أَبِي أَوْسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ " فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ تُعْرَضُ عَلَيْكَ صَلَاتُنَا وَقَدْ أَرِمْتَ؟ - يَعْنِي وَقَدْ بَلِيتَ، قَالَ: " إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ  صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِمْ "
Dari Aus bin Abu Aus RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Seutama-utama hari kalian adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu pula Adam meninggal, pada hari itu sangkakala kehancuran dunia ditiup dan pada hari itu pula sangkalala kebangkitan makhluk ditiup. Maka perbanyalah membaca shalawat untukku pada hari itu, karena sesungguhnya bacaan shalawat kalian akan ditunjukkan kepadaku."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana shalawat kami akan ditunjukkan kepada Anda sementara jasad Anda telah hancur?"
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada bumi untuk memakan jasad para nabi ‘alaihim shalawat wa salam." (HR. Ahmad no. 16162, Abu Daud no. 1047 dan 1531, An-Nasai no. 1374, Ibnu Majah no. 1085 dan 1636, Ad-Darimi, 1/369, Al-Hakim, 1/278, Ibnu Khuzaimah no. 1733 dan 1734, Ibnu Hibban no. 910 dan lain-lain. Dinyatakan shahih oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, An-Nawawi dan Al-Albani)

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ، فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى الله عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا،
Dari Abdullah bin Amru bin Ash RA bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda, "Jika kalian mendengar adzan oleh muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, kemudian bacalah shalawat untukku. Sesungguhnya barangsiapa mengucapkan satu kali shalawat kepadaku niscaya Allah mengucapkan shalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali." (HR. Ahmad no. 6568, Muslim no. 384, Abu Daud no. 523, Tirmidzi no. 3614, An-Nasai no. 678)
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ القِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً
Dari Abdullah bin Mas'ud RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawat untukku." (HR. Tirmidzi no. 484. Ia berkata: Hadits hasan gharib)
Diolah dari kitab Ad-Du'a karya syaikh Muhammad Sa'ad Abdud Daim hafizhahullah
(muhib almajdi/arrahmah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar